Sabtu, 30 Oktober 2010

SYAIR MUSIBAH

Oleh: Zunaidi Aidi (zunaidi45@yahoo.co.id)

Asslammu'alaikum warahmatullah.
Hari - hari berharap mendapat berkah.
Dengan syair musibah.
Diketahuilah kite banyak melanggar petuah.

Berawal membace bismillah.
Berharap selalu rahmat Allah.
Agar diri tidak salah bertinggkah.
Selalulah berpegang pade amanah.

Negeri ini sudah terancam.
Hari - hari hiduppun tiade tentram.
Musibah mengintai siang dan malam.
Dari kerusuhan sampai bencane alam.

Hendak kemane diri berlindung.
Meskipun berlindung dalam kokohnye gedung.
Tetaplah hancur karene letusan gunung.
Korbannyepun tudaklah tanggung - tanggung.

Berlindung pula ditepian pantai.
Sekaligus berharap dapat bersantai.
Tawu - tawunye datang sunami beriring badai.
Sungguh itu akibat diri kite yang selalu lalai.

Gunung - gunung memberi tande.
Betande di'e akui yang Maha Kuase.
Tapi menggape banyak tidak percaye.
Apekah demikian tabiat manusi'e.

Blle diri merase sadar.
Sadarkan diri untuk selalu berikhtiar.
Hidup sementare jangan banyak dikejar.
Karena du dini'e ini kite hanye sebentar.

Jadikan diri hambe yang ta'at.
Jauhkan diri dari jalan yang sesat.
Jadikan alam sebagai sahabat.
Janganlah semu'e hasil alam dibabat.

Musibah dapat dihindari.
Namun tak dapat dijauhi.
Semu'e tergantung diri.
Sejauhmane berharap ridho Ilahi.

Jangan salahkan alam kite.
Hanye gare - gare bencane.
Cubelah kite ukur diri sesame.
Sudahkah hidup kite ini bergune.

Sombong bukan kepalang.
Dose banyak tak mau dibuang.
Tak patuh lagi dengan pantang.
Wajarlah bencane selalu datang.

Pade zaman pare Nabi.
Barang siape durhake pade Illahi.
Didatangkanlah bencane untuk suatu negeri.
Make hancur dan kaum itupun berganti.

Bule sedang musim hujan.
Selalu diiringgi dengan kebanciran.
Padahal itu penggingat badan.
Agar selalu bersih dari kemaksiatan.

Jike musim kemarau.
Air - air terase payau.
Matahari menyengat dan membuat silau.
Itulah teguran bagi yang hidup merayau.

Topan dan badai turut datang.
Datangnye tidaklah diundang.
Kedatangannye ganas menerjang.
Pengingat bagi yang suka berperang.

Jangan salahkan alam.
Jangan salahkan batu - batu yang terdiam.
Mera patuh pade khliqul alam.
Tiade makan dan tidur siang dan malam.

Bile segenap binatang riuh.
Dari tempat itu pergilah jauh - jauh.
Carilah tempat yang aman untuk berteduh.
Karena bisa jadi ade musibah yang membuat luluh.

Musibah - muslbah itu diutus.
Seperti bencana gunung meletus.
Seperti ternak - ternak yang kurus.
Bayi - bayi yang tak terurus.
Ataupun lahan - lahan yang tandus.

Ini tande - tande kiamat.
Tande - tande akhirnye hayat.
Make pastilah ade dunie akhirat.
Hundarilah jalan - jalan yang sesat.

Jike ade juru kunci.
Bukanlah die pembawa pesan Illahi.
Die hanye sebagai seorang pelestari.
Terhadap alam yang sudah tu'e ini.

Demikian juga penjage makam atau kubur.
Menjage makam sepaye tak tergusur.
Makam - makam disusun teratur.
Bukan berarti die punye mantra yang manjur.

Hidup jangan berlebih.
Salah paham jangan selalu berselisih.
Bencane datang jangan larut bersedih.
Tapi dengan demikian agar kite gigih.

Musibah ya misibah.
Lindungi kami darinye ya Allah.
Dengan musibah janglah kami dijadikan susah.
Tapi jadikan kami agar selalu taat beribadah.

Dalam syair musibah ini.
Saye angkatkan Kuase Illahi.
Haraplah dapat menyinggung hati.
Sebagai pesan untuk perbaikan diri.

Andai suatu tempat datang bencane.
Harap pesan - pesan musibah itu dibace.
Jangan hanye mikirkan habisnye juwe dan harte.
Itulah care Tuhan mendidik manusi'e.

Datang bencane tak putus - putus.
Hari ini gunung meletus.
Besok badai dan topan berhembus.
Lusanya jenazah - jenazah baru diurus.

Inilah negeri kite.
Bagaimanepun kite mesti cinte.
Tak boleh negeri ini dikate - kate.
Ape yang terjadl kehendak yang Kuase.

Ade yang hidup banyak yang mati.
Semu'e gilir berganti.
Make janglah disesali.
Esok lusapun masihlah tetap terjadi.

Dalam syair musibah ini saye tulis.
Bekal hidup kite makin menipis.
Hasil alam sudah hampir habis.
Tunggallah menikmati bencane yang disambut tanggis.

Jangan sedih janganlah takut.
Musibah dalam hidup akan selalu ikut.
Same halnye dengan maut.
Make setelah bencane jangan hanye pandai beribut.

Demikianlah madah musibah ini.
Bacelah sebagai penerang hati.
Isinye selalulah untuk dibagi - bagi.
Demikian saye mengakhiri.

Jumat, 27 Agustus 2010

Sahabatku sang Bulan

Kerumunan malam membuatku berkabut gelisah

Menanti terangnya bulan cinta yg tak ku miliki

Sesak hati ini menyeruap karena hati slalu gundah

Melihat bulan dengan bintang-bintang yg lain

Timbul cemburu ku pada bintang yg selalu temani bulan


Ku bertanya dalam hati kapankah ku menjadi bintang dari sang bulan

Kurasa ku tlah lama menemanimu dipadang rumput yg luas

Setia menunggu mu walau sejuknya malam menusuk kalbu


Mengapa bulan tak kunjung menjamahku?

Apakah karena dinding persahabatan ini wahai bulan?

Apakah sahabat tak bisa memiliki cintamu?

Maka ku kan menunggu sinarmu

Menunggu sampai kau mengerti

Cintaku padamu bulan ,bukan sebatas sinar pagi

Selasa, 13 Juli 2010

Sebuah kata

Kau bisa membuatku menjadi seorang yang berdosa
Karena amarah dan dendamku
Tetapi kau bisa membuatku menjadi seorang yang baik
Karena maafku dan keiklasanku
Karena aku punya sebuah kata yang kusebut cinta

Senin, 07 Juni 2010

Budidaya Tanaman Lada



  • Klasifikasi Tanaman Lada :
  • Divisio : Spermatophyta
  • Sub Divisio : Angiospermae
  • Class : Dicotyledoneae
  • Ordo : Piperales
  • Family : Piperaceae
  • Genus : Piper
  • Species : Piper nigrum






Daerah penghasil lada terbesar di Indonesia
adalah:
Lampung untuk lada hitam
Bangka untuk lada putih

Manfaat Lada :
Bahan campuran bumbu masak
Bahan campuran obat obatan
Bahan pembuat minuan kesehatan
Bahan pembuat parfum

MORFOLOGI

1. Akar
→ Perakaran lada termasuk dangkal ═ 30-60 cm, terdiri dari akar utama, akar cabang dan rambut akar
→ Pada setiap buku terdapat akar lekat atau akar panjat

2. Batang
→ Stolon (batang primer)
- Berbentuk agak pipih, beruas dan cepat berkayu.
- Pada buku tumbuh sehelai daun dan satu kuncup yang berhadapan
→ Dahan
- Cabang yang keluar dari batang primer, tumbuh vertikal ke atas,
dan tidak punya akar lekat
- Pada buku terdapat 1 helai daun yang berhadapan dengan kuncup bakal cabang buah/plagiotrop

→ Cabang orthotrop
- Cabang yang keluar dari batang primer, bentuknya bulat, beruas, tumbuh memanjat ke atas
- Pada buku terdapat sehelai daun yang berhadapan dengan tunas plagiotrop, terdapat akar lekat.
- Cabang yang tidak melekat pada tajar dan menggantung ke bawah disebut sulur gantung
- Cabang yang tumbuh diatas permukaan tanah disebut sulur tanah

→ Cabang plagiotrop / cabang buah
- Tumbuh dari stolon, dahan maupun orthotrop
- Jumlahnya banyak, rantingnya pendek dan agak kecil, tidak punya akar lekat
- Pada setiap buku tumbuh sehelai daun yang berhadapan dengan kuncup bunga

3. Daun
→ Berdaun tunggal
→ Bentuk daun bulat telur, ujung daun meruncing, permukaan atas hijau tua mengkilap, dan sebelah bawah hijau pucat tidak mengkilap
Bunga
→ Bunga hermaprodit
→ Tersusun dalam malai --- ± 150 bunga per malai
→ Pertumbuhan malai dimulai dari bagian pucuk cabang plagiotrop baru kemudian bagian pangkal
cabang
5. Buah
→ Bulat, berbiji keras, berkulit lunak, tidak ada tangkai buah
→ Rata rata berat buah 3-8,5 g tergantung pada varietas
JENIS / VARIETAS LADA
Varietas Lampung
→ Korinci (bulok putih), Jambi (bulok hitam) dan Belantung
Varietas Bangka
→ Muntok dan Lampong
3. Varietas Unggul
→ dikeluarkan oleh Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat Bogor pada tahun 2002.
→ Varietas ini merupakan seleksi dari plasma nutfah (bukan hasil hibridisasi)
→ Tergolong unggul karena memenuhi
kriteria :
- bunga pada malai rapat
- berbuah teratur sepanjang tahun
- % buah jadi tinggi
- pemasakan buah serentak
- biji besar dan kadar minyak tinggi.

→ Petaling 1 dan 2, Natar 1 dan 2, Lampung daun kecil, Chunuk dan Bengkayang.


SYARAT TUMBUH
→ Curah hujan
2000 – 5000 mm/th, optimal 2300 mm/th Perlu bulan kering untuk pembentukan
bunga dan pemasakan buah
→ Suhu
20 -35ºC, optimal 24 -32ºC
→ Kelembaban 60 -90%
→ Ketinggian tempat
0 – 600 m dpl, optimal < 90 m dpl
→ Tanah
Muka air tanah dalam (tidak tahan penggenangan), bertekstur ringan dan gembur, pH 5,5 – 6, BO tinggi
TEKNIK BUDIDAYA
Pembibitan
Generatif (biji)
→ Jarang dilakukan karena:
- tidak sama dengan induknya
- bercabang setelah tinggi 1-1,5 m
- berbuah umur ± 7 tahun
- umur produksi rendah
→ Hanya digunakan untuk keperluan:
- batang bawah
- hibridisasi untuk mendapatkan varietas baru
→ Teknik pelaksanaan :
- biji masak fisiologis
- dari pohon yang sehat, produksi tinggi, umur 3 – 4 tahun
- kulit biji dikupas dan dikering- anginkan
- rendam benih dengan H2SO4 selama ± 2 menit, kemudian benih disemai
- setelah 4 minggu, benih berkecambah, dan ± 1 bln berikutnya pindah ke polibek
- bibit pindah ke lapangan bila sudah berdaun 6 dengan tinggi ± 20 cm
b. Vegetatip
1. Penyambungan
→ Teknik penyambungan yang biasa digunakan pada perbanyakan lada adalah sambung celah dan
sambung miring
→ Batang bawah berasal dari biji dan batang atas dari jenis / varietas yang diinginkan berumur 1 -2 thn
2. Okulasi
→ bibit lada A (batang atas) dan B (batang bawah) ditanam berdekatan (± 5 cm)
→ masing masing pada ruas kedua disayat, tempelkan dan ikat
→ ± 1 bulan entris pada bibit A tumbuh
→ pisahkan kedua bibit tadi dengan memotong/membuang batang bawah bibit A
Setek Lada Panjat
→ bahan setek berasal dari stolon, cabangorthotrop,sulur gantung dan sulur tanah
→ umur tanaman induk 1 -2 tahun
→ untuk setek panjang, terdiri dari 5 -7 ruas dan untuk setek pendek, terdiri dari 1 -4 ruas
→ masa pembibitan setek ± 3 - 5 bulan, setelah itu pindahkan ke lapangan

4. Setek Lada Perdu
→ bahan setek berasal dari cabang buah primer maupun skunder
→ karena bahan tanaman tidak punya akar lekat maka pertumbuhan akar setek agak lama dibanding dengan setek lada panjat
setek cabang bertapak, menggunakan cabang buah, berdaun 3 -4 helai, mengikutkan 1 buku yang mempunyai akar lekat
setek cabang buah, menggunakan cabang buah, berdaun 1 – 4 helai, tidak mengikut sertakan buku yang punya akar lekat
→ pendederan berlangsung 6-8 minggu
→ pindahkan ke polibek selama 4-7 bulan, setelah itu baru pindah ke lapangan
→ Kelebihan dari lada perdu adalah:
a. Tanaman berbentuk perdu sehingga tidak perlu tajar
b. Jarak tanam lebih rapat sehingga populasi/ha lebih banyak
c. Lebih cepat berbuah
d. Pemeliharaan dan panen lebih mudah
2. Penanaman
a. Jarak tanam
→ untuk lada panjat: 2,5 X 2,5 m (tajar hidup) dan 2 X 2 m (tajar mati)
→ untuk lada perdu: 1 X 1 m
b. Penggunaan tajar
→ Tajar hidup: pohon berakar kuat dan dalam, tahan pemangkasan, ditanam cukup lama sebelum lada,
golongan leguminosae (petai cina, gamal,dadap)
→ Tajar mati: kayu keras dan kuat, ditanam disamping lubang tanam ± 20 cm dengan tinggi ± 2 m untuk tajar sementara. Setelah lada bermur 1 – 2 tahun, dibuat tajar permanen ± 50 cm dari lubang tanam dengan tinggi 3-4 m
c. Membuat lubang tanam
→ Karena lada tidak tahan terhadap penggenangan, maka pembuatan lubang tanam harus diatas bedengan
→ Ukuran lubang tanam 40x40x30cm

d. Penanaman
→ Setek panjang langsung di tanam di lapangan, 4 ruas di dalam tanah dan 3 ruas di atas permukaan tanah.
→ Penanaman miring 45º untuk ruas yang berada di dalam tanah, sedangkan ruas yang di atas tanah
menempel pada tajar
→ Untuk setek pendek dan setek lada perdu, dibibitkan dalam polibek, makapemindahannya dengan cara putaran. Sewaktu memadatkan tanah, dibuat gundukan agar bila musim hujan akar tidak tergenang
→ Penanaman sebaiknya pada awal musim hujan.

3. Pemeliharaan

a. Penyulaman
b. Merendog
→ hanya dilakukan pada bibit yang berasal dari cabang orthotrop (baru keluar cabang setelah tinggi
tanaman 1 – 1,5 m / 8 – 12 bulan.
→ ± 25 cm dari batang dibuat larikan/lubang mengelilingi batang dengan kedalaman ± 30 cm
→ Selanjutnya batang dilepas dari tajar, dan ditanam melingkar pada larikan atau lubang tadi dengan menyisakan 2 ruas di atas permukaan tanah dan diikatkan di tajar
→ Dari buku buku yang berada didalam tanah akan muncul cabang cabang baru
→ Selanjutnya pilih 3 cabang yang terbaik dan ikat pada tajar

c. Pengikatan pada tajar
1 bulan setelah tanam, bibit yang berasal dari stolon akan tumbuh tunas cabang, sampai panjang cabang
±20cm belum tumbuh akar lekat sehingga perlu dilakukan pengikatan pada tajar

d. Pemangkasan cabang
→ Setelah merendog akan terdapat 3 cabang pada tajar
→ Untuk mempercepat keluarnya cabang, 3 cabang tadi dipangkas sampai tinggal ± 30 cm
→ Selanjutnya akan tumbuh cabang cabang baru
→ pilih 12 cabang terbaik dan ikatkan pada tajar (dalam 1 tajar dipertahankan hanya 12 cabang yang melekat pada tajar)
→ sampai ketinggian maksimal (± 4m), biasanya dilakukan 7 – 8 kali pemangkasan
→ ± 20 cm diatas permukaan tanah,batang harus bersih dari cabang, demikian juga pada ujung tajar

e. Pemangkasan bunga
→ tahun ke 2, semua bunga yang muncul dibuang
→ tahun ke 3, 2/3 bunga dibuang (jika tidak, umur produksi 10 – 15 tahun)
→ tahun ke 4, 1/3 bunga dibuang (jika tidak, umur produksi 15 – 20 tahun)
→ tahun ke 5, semua bunga dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi buah,maka umur produksi
bisa 20-25 tahun
f. Pemupukan
g. Pengendalian hama dan penyakit
Perlu dilakukan proteksi dan pemberantasan bila sudah terserang
4. Panen
→ proses pembentukan malai sampai menjadi buah 9-10 bulan
→ panen untuk lada hitam 6-7 bulan
→ panen untuk lada putih 8-9 bulan

Sabtu, 01 Mei 2010

Selamat datang kembali diblog saya ini, kali ini saya ingin berbagi dengan anda semua mengenai cara memperbaiki foto-foto hasil jepretan dari Handphone anda. Terkadang hasil dari jepretan anda kurang bagus dikarenakan kualitas dari kamera anda kurang, hal ini terkadang menggangu . Untuk memperbaikinya saya menggunakan Photoshop dengan menginstall plugin didalamnya yaitu Imagenomic Noiseware Professional, Biasanya plug in ini terinstal pada Filter (jika anda sudah menginstall) .Dengan plugin ini kita bisa menghilangkan noise-noise yang terdapat dalam foto. Berikut contoh foto yang saya perbaiki menggunakan plugin ini:
SEBELUM















SESUDAH














Untuk file installannya silakan download disini:
http://www.4shared.com/file/2LZMCKdd/ImagenomicNoisewareProfessiona.html

Rabu, 28 April 2010

Renunganku

Aq pernah mencintai seorang wanita seperti sungai yang selalu mengalir...
Ketika aq mencintai wanita itu, mengapa cintanya tak sama dengan ku ...
Seperti bunga potong yg layu termakan waktu...
Ketika kutanya mengapa seperti ini...ia berkata...
"Aku menyayangimu tetapi aku tidak mencintaimu"
Sebuah kalimat yg pendek,memberikan sakit yg lama...
Mungkin tuhan memberikan ku perihnya cinta sebelum merasakan manisnya cinta...

Selasa, 27 April 2010

Membuat Dream Photo Effect pada foto

Pertama- tama saya ucapkan terima kasih telah sudi untuk berkunjung diblog saya ini. Ini Possting pertama saya tentang photosop jadi kalau ada kekurangan atau salah harap dimaklumi. baiklah pada kali ini saya ingin berbagi cara mengedit foto biar terlihat lebih bagus dengan langkah- langkah yang sederhana, gini caranya:


1.Buka photoshop, klik File- Open, pilh foto yang anda inginkan.

2.Setelah itu duplikatkan foto tersebut agar menjadi layer baru dengan menekan ctrlJ

3.Klik Filter- other-klik Maximum isikan radiusnya 4-5 terus klik Ok

4. Klik Filter kembali- blur- gausian blur isikan radiusnya 4-5 terus klik Ok



5.Gantiah blending mode menjadi Overlay terus Opacitynya sekitar 70

6.Klik filter- Render – Lighting Effects, sesuaikan dengan keinginan anda, klik Ok


7.Klik image- adjustment- level , seperti pada gambar berikut, trus klik Ok

Anda bisa menyesuaikan dengan foto anda


Sebelum

Sesudah

Selasa, 20 April 2010

Cinta hilang

Aku telah kehilangan cintaku
Kini kuberharap pada malam yang sepi tuk menghiburku
Dan bintang yang terang tuk menemaniku
Ketika semua itu berlalu
Aku kan sendiri dengan cinta yang lepas dari tanganku

Melupakan perihku

Bukan maksudku tuk membencimu
Tapi beri aku waktu tuk melupakan cintaku
Aku ingin akhiri siksaan ini
Aku tersiksa oleh cintaku sendiri
Dan akhirnya aku harus lepaskan ini semua
Dan tinggalakn kenangan yang ada

Jumat, 09 April 2010

STRESS GARAM

• Stres garam terjadi dengan terdapatnya salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut yang berlebihan dalam tanaman.
• Garam-garam yang menimbulkan stres tanaman antara lain ialah NaCl, NaSO4, CaCl2, MgSO4, MgCl2 yang terlarut dalam air. Dalam larutan tanah, garam- garam ini mempengaruhi pH dan daya hantar listrik. Menurut Follet et al, (1981), tanah salin memiliki pH < 8,5.
• Tumbuhan dapat dibagi menjadi dua golongan berdasarkan ketahanannya terhadap salinitas.
• Halopita adalah tumbuhan yang dapat menyelesaikan silkus hidupnya dalam kondisi salinitas tinggi.
• Glycofita (non-halofita) adalah golongan tumbuhan yang sensitif terhadap salinitas tinggi.
• Jagung, bawang, jeruk, sawi dan kacang-kacangan sangat sensitif terhadap salinitas.
Untuk air, salinitas berdasarkan USDA (1954) ditentukan
1) Salinitas rendah. Dapat digunakan untuk mengairi semua tanaman.
2) Salinitas sedang. Dapat digunakan untuk mengairi tanaman yang taraf kepekaannya rendah sampai sedang.
3) Salinitas tinggi Dapat digunakan untuk mengairi tanaman yang toleran.
4) Salinitas sangat tinggi
• salinitas akan mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah, yaitu
1] tekanan osmotik yang meningkat,
2] peningkatan potensi ionisasi,
3] infiltrasi tanah yang menjadi buruk,
4] kerusakan dan terganggunya struktur tanah,
5] permeabilitas tanah yang buruk,
6] penurunan konduktivitas.

• salinitas dapat berpengaruh menghambat pertumbuhan tanaman dengan dua cara yaitu :
a. Dengan merusak sel-sel yang sedang tumbuh sehingga pertumbuhan tanaman terganggu.
b. Dengan membatasi jumlah suplai hasil-hasil metabolisme esensial bagi pertumbuhan sel melalui pembentukan tyloses.
• Salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yangmenghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein serta penambahan biomass tanaman.
• Tanaman yang mengalami stres garam umumnya tidakmenunjukkan respon dalam bentuk kerusakan langsung tetapi pertumbuhan yang tertekan dan perubahan secara perlahan.

Gejala pertumbuhan tanaman pada tanah dengan tingkat salinitas yang cukup tinggi adalah pertumbuhan yang tidak normal seperti:
• daun mengering di bagian ujung
• gejala khlorosis
Gejala ini timbul karena konsentrasi garam terlarut yang tinggi menyebabkan menurunnya potensial larutan tanah sehingga tanaman kekurangan air
• Sumber
• ROSITA SIPAYUNG. STRES GARAM DAN MEKANISME TOLERANSI TANAMAN. Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id/download/fp/bdp-rosita2.pdf.
• EFFECTS OF ABIOTIC STRESS ON PLANTS Salt stress. http://www.liv.ac.uk/~sd21/stress/salt.htm

Kamis, 01 April 2010

BUDIDAYA KAKAO




Sistematika Tanaman Kakao :


Divisi : Spermatophyte
Anak Divisi : Dicotyledoneae
Kelas : Angiospermae
Anak Kelas : Dilypetalae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Jenis :Theobroma cacao

MORFOLOGI KAKAO

AKAR

Tanaman coklat memiliki system akar tunggang, yaitu akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok dan bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil

Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar pada batang, dan daerah perakaran menjadi amat luas

Warna akarnya adalah kecoklatan.

BATANG

Tanaman dengan batang berkayu (lignosus) yaitu batang yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores)

Berupa pohon yaitu tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah

Bentuk batangnya adalah bulat (teres) batang bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil

Percabangannya adalah monopodial, yaitu batang pokok selalu tampak jelas karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuh cabangnya adalah condong keatas (patens)

Tanaman kakao biasanya mempunyai tinggi sekitar

5-10 m. Warna batangnya adalah coklat kotor

Tanaman kakao mempunyai kuncup liar yaitu kuncup-kuncup yang tidak terdapat pada ujung atau ketiak daun. Letak kuncup liar ini disembarang tempat pada batang dan jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air.

DAUN

Daun tunggal ( folium simplex) yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja

Bentuk tangkai daunnya (petiolus) adalah bulat telur , bangun daunnya memanjang(oblongus), pada ujung (apex folii) dan pangkal daunnya (basis folii) berbentuk runcing (acutus) yaitu kedua tepi daunnya di kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuaannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip, tepi daunnya ( margo folii) berbentuk rata (integer)

Panjang daunnya adalah sekitar 10-48 cm dan lebarnya adalah

4-20 cm

Susunan tulang daunnya (nervatio) adalah bertulang menyirip (penninervis) yaitu hanya mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun

Warna daunnya adalah hijau.

BUNGA

Tanaman coklat merupakan tanaman berbunga tunggal (planta uniflora)

Letak bunganya adalah pada ujung batang (flos terminalis)

Bunga berkelamin dua (hermaproditus)

Kelopaknya (calyx) berwarna putih dengan panjang 6-8 mm, mahkota bunganya (corolla) mempunyai panjang 8-9 mm, benang sarinya (stamen) berbentuk periuk berwarna ungu tua, bakal buahnya (ovarium) beruang banyak (multilocularis) yaitu bakal buah yang tersusun atas banyak daun buah yang berlekatan dan membentuk banyak sekat-sekat sehingga terjadi banyak ruang-ruang.

Warna bunganya adalah merah.

BUAH

Buah sejati, yaitu buah yang terjadi dari bakal buah, terdiri dari satu bunga dengan satu bakal buah saja

Buah berdaging, yaitu dinding buahnya menjadi tebal berdaging dan kulit buahnya tebal

Buah pada tanaman coklat termasuk dalam buah buni (bacca), yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, yang terdiri dari lapisan luar yang tipis agak kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan satu atau beberapa ruang

Panjang buahnya adalah sekitar 12-22 cm dengan warna merah.

BIJI

Bijinya berdaging dan berair, bentuknya bulat telur, dibalut selaput putih yang tebal (pulp), bijinya berwarna coklat

Biji Theobroma cacao mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tanin

Endosperm mengandung lemak dengan

kadar yang cukup tinggi

VARIETAS/JENIS KAKAO

1. Forastero

Lebih sesuai di dataran rendah

Terdiri atas kultivar Lower Amazone Hybrid (LAH) dan Upper Amazone Hybrid (UAH)

UAH mempunyai karakter produksi tinggi, cepat mengalami fase generatif/berbuah (setelah umur 2 tahun), tahan penyakit VSD (Vascular Streak Dieback), masa panen sepanjang tahun dan fermentasinya hanya 6 hari

2. Criolo

Dapat ditanam sampai dengan dataran agak tinggi

Terdiri atas kultivar South American Criolos dan Central American Criolos

3. Trinitario (hibrida) hasil persilangan Criolo dan Forastero

Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi dua kelompok besar:

1. Kakao mulia (edel cacao) Criolo

Varietas kakao mulia berpenyerbukan sendiri

2. Kakao curah (bulk cacao) Forestero

Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia menghasilkan kakao curah. Kakao curah berasal dari varietas-varietas yang self-incompatible, kualitas kakao curah biasanya rendah, meskipun produksinya lebih tinggi, bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan lemaknya.

SYARAT TUMBUH KAKAO

  1. Tanah/lahan

a. Tinggi tempat → tumbuh sampai ketinggian tempat maksimum 1200 m dpl, ketinggian tempat optimum adalah 1- 600 m dpl

b. Topografi kemiringan lereng maksimum 40°

c. Hidrologi → tanaman kakao sangat sensitif bila kekurangan air, sehingga tanahnya harus memiliki penyimpanan/ketersediaan air
maupun saluran (drainase) yang baik

  1. Sifat fisik tanah
    Solum > 90 cm tanpa ada lapisan padas,
    tekstur lempung liat berpasir (komposisi pasir 50%, debu 10 - 20%, liat 30 - 40%) , konsistensi gembur sampai agak teguh dengan permeabilitas sedang sampai baik, kedalaman air tanah minimal 3 m
  2. Sifat kimia tanah
    Kemasaman
    tanah (pH) optimum 6.0 - 6.75, kakao tidak tahan terhadap kejenuhan Al tinggi, kejenuhan basa minimum 35%, kalsit (CaCO3) dan gips (CaSO2) masing-masing tidak boleh lebih dari 1% dan 0.5%, KTK top soil: 12 me/100 g, KTK sub soil: 5
    me/100 g, KTK Mg:20 me/100 g, dan kandungan bahan organik
    > 3%.

2. Iklim

a. Curah hujan yang dibutuhkan harus tinggi dan terdistribusi dengan baik sepanjang
tahun. Tingkat curah hujan yang baik per tahun berkisar antara1500 mm – 2500 mm. Curah hujan saat musim kemarau
sebaiknya
± 100 mm per bulan dan tidak lebih dari tiga bulan

b. Temperatur maksimum 30 - 32° C, minimum 18 -21° C, dan temperatur optimum 26,6°C

c. Sinar matahari dengan intensitas 75% pada tanaman dewasa, 50% pada tanaman muda, dan 25% di pembibitan

d. Kelembaban > 80%

e. Kecepatan angin ideal 2-5 m/detik akan sangat membantu dalam penyerbukan

  1. Persiapan Lahan dan Naungan

Persiapan lahan dan naungan sebaiknya sudah dilakukan satu tahun sebelum tanaman kakao ditanam

Untuk tanaman penaung, biasanya digunakan Moghania macrophyla sebagai tanaman penaung sementara, dan tanaman Gamal (Gliricidia sp) atau Lamtoro (Leucaena sp) sebagai tanaman penaung tetap

Selain itu dapat pula digunakan tanaman-tanaman produktif seperti pisang sebagai penaung sementara, kelapa sebagai tanaman penaung tetap, ataupun tanaman lainnya.

Sebagai tanaman penaung sementara, Moghania macrophylla ditanam satu tahun sebelum tanam kakao, dan ditanam sebagai barisan arah utara-selatan dengan jarak antar barisan sesuai dengan jarak tanam kakao (misalnya 3 m)

Diharapkan pada saat tanam kakao, barisan Moghania sudah mencapai tinggi sekitar 2,5 m dan sinar matahari yang masuk lorong tempat tanaman kakao ditanam pada jam 11.00 – 13.00

Setiap tahun pada awal musim hujan dapat dipotong sampai ketinggian 10 cm dari permukaan tanah

Pada saat tanaman kakao berumur 4 tahun atau pada saat tajuk kakao sudah saling menutup, tanaman penaung sementara Moghania macrophylla ini didongkel seluruhnya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan tanaman bernilai ekonomis sebagai naungan adalah pengaturan tata tanam agar persaingan antara tanaman kakao dengan tanaman penaung diusahakan seminimal mungkin, namun tanaman tersebut dapat memberikan naungan yang cukup untuk tanaman kakao

Tanaman pisang dapat dimanfatkan sebagai tanaman penaung sementara dalam budidaya kakao, ditanam dengan jarak tanam 6x3 m, sehingga diantara tanaman pisang arah utara-selatan dapat ditanam 2 baris kakao dengan jarak tanam 3x3 m. Selanjutnya rumpun pisang dapat diatur dengan memelihara 2-3 anakan saja. Tanaman pisang dapat dipelihara sampai tahun ke 4 atau sesuai dengan keperluan dengan tetap memperhatikan tingkat penaungannya untuk tanaman kakaoSebagai tanaman penaung tetap, Gamal (Gliricidia sp) atau Lamtoro (Leucaena sp) ditanam bersamaan dengan saat tanam naungan sementara

Pada awalnya tanaman penaung tetap ditanam dengan jarak sesuai dengan jarak tanam kakao (misalnya 3x3 m), dan selanjutnya populasinya dikurangi secara sistematis dan bertahap, yaitu pada saat tanaman kakao berumur 4 tahun didongkel 25%, dan pada saat kakao berumur 5 tahun didongkel lagi 25%

Populasi tanaman penaung tetap Gamal atau Lamtoro tersebut selanjutnya dipertahankan sekitar 500-600 ph/ha untuk daerah bertipe curah hujan C-D, dan sekitar 200-300 ph/ha untuk daerah bertipe curah hujan A-B

Berdasar populasi tersebut, selanjutnya pada awal musim hujan sebanyak 50% ditokok(pemangkasan bagian ujung 1m diatas tajuk kakao) berselang-seling, dan 50% sisanya ditokok pada awal musim hujan berikutnya.

Tanaman kelapa dapat digunakan sebagai tanaman penaung tetap untuk tanaman kakao, harus diatur agar persaingan minimal

Sebaran akar kakao terbanyak sampai radius 1 m dan sebaran akar kelapa terbanyak sampai radius 2 m, oleh karena itu perlu dibuat jarak antara kakao dan kelapa minimal 3 m

Dengan jarak tanam kelapa 10x10 m dan jarak tanam kakao 4x2 m dalam gawangan kelapa utara-selatan, maka dapat diperoleh pertanaman dengan populasi tanaman kakao 1000 ph/ha dan kelapa 100 ph/ha.

Sebagai penaung tanaman kakao, fungsi penaungan tanaman kelapa dapat diatur dengan melakukan pemangkasan pelepah bila penaungannya terlalu gelap, terutama pada musim hujan. Demikian pula pada tanaman kelapa yang sudah cukup tua dan tinggi, apabila penaungannya kurang, dapat ditambah tanaman penaung lain misalnya dengan lamtoro yang ditanam diagonal tanaman kelapa.

2. Pembibitan

Biji yang digunakan untuk benih dari buah yang tua pada bagian tengah buah, yakni 2/3 bagian dari untaian biji. Biji bagian pangkal dan ujung tidak diikut sertakan sebagai bahan tanam

Benih didederkan pada persemaian dalam keadaan tegak (ujung biji tempat tumbuh radikula ditegakkan di sebelah bawah)

Benih akan berkecambah pada umur 4 – 5 hari setelah pedederan, tetapi biji yang belum berkecambah masih dapat dibiarkan selama 2 – 3 hari sebelum dibuang sebagai biji apkir bagi yang tidak tumbuh

Stadia kecambah yang baik untuk dipindahkan ke polybag adalah kecambah yang keping bijinya belum terbuka

Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%

Benih yang sudah berkecambah dipindahkan ke polibag dengan ukuran 30 x 20 cm, yang berisi media berupa campuran tanah dengan pupuk kandang (1 : 1). Sebelum kecambah ditanam tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 per polibag

Jarak antar polibag 20 x 20 cm dan lebar barisan 100 cm

Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak

Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari

Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan

Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dan dosis sesuai dengan umur bibit (umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan : 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit). Pemupukan dengan cara ditugal

Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan

3. Penanaman

Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm, selanjutnya beri pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) dan ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang

Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, dan kakao Lindak/Curah umur 4-5 bulan
Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush)

4. Pemeliharaan

Kakao membutuhkan air per hari sebanyak 2-5 liter/pohon

Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman (sistem pocket/kantong), pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali

Pengendalian hama penyakit

Pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetatif yang baik. Pohon pelindung juga dilakukan pemangkasan agar percabangan dan daunnya tumbuh tinggi dan baik.

Pemangkasan ada beberapa macam yaitu :

  1. Pangkas Bentuk, dilakukan umur 1 tahun setelah muncul cabang primer (jorquet) atau sampai umur 2 tahun dengan meninggalkan 3 cabang primer yang baik dan letaknya simetris.
  2. Pangkas Pemeliharaan, bertujuan mengurangi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan cara menghilangkan tunas air (wiwilan) pada batang pokok atau cabangnya.
  3. Pangkas Produksi, bertujuan agar sinar dapat masuk tetapi tidak secara langsung sehingga bunga dapat terbentuk. Pangkas ini tergantung keadaan dan musim, sehingga ada pangkas berat pada musim hujan dan pangkas ringan pada musim kemarau.
  4. Pangkas Restorasi, memotong bagian tanaman yang rusak dan memelihara tunas air atau dapat dilakukan dengan side budding.

5. Panen

Buah yang dipetik umur 5,5 – 6 bulan dari berbunga, warna kuning atau merah.

Potong tangkai buah dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu dan jika hal ini dilakukan terus menerus, maka produksi buah akan menurun.

Pemetikan dilakukan pada pagi hari dan pemecahan siang hari. Pemecahan buah dengan memukulkan pada batu hingga pecah, kemudian biji dikeluarkan dan dimasukkan dalam karung, sedang kulit dimasukkan dalam rorak yang tersedia.

6. Pengolahan Hasil

Fermentasi adalah tahap awal pengolahan biji kakao, bertujuan untuk mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak.

Pengeringan, biji kakao yang telah difermentasi dikeringkan agar tidak terserang jamur dengan sinar matahari langsung (7-9 hari) atau dengan kompor pemanas suhu 60-700 °C (60-100 jam). Kadar air yang baik kurang dari 6 %.

Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak terfermentasi maksimal 3 %, kadar air maksimal 7%, serangan hama penyakit maksimal 3 % dan bebas kotoran.

Logitech MK220 Keyboard Wireless Combo

Beberapa tahun terakhir ini saya ingin mencari keyboard Pc yang lebih praktis digunakan,  yang menjadi kriteria pilihan saya yaitu ke...